Sholawat Nabi Lengkap Offline

Android -App -Analyse En Beoordeling: Sholawat Nabi Lengkap Offline, Ontwikkeld Door pakuwonapp. Vermeld In Muziek En Audio -Categorie. De Huidige Versie Is 1.0, Bijgewerkt Op 19/01/2019 . Volgens Gebruikersrecensies Op Google Play: Sholawat Nabi Lengkap Offline. Bereikte Meer Dan 2 Duizend Installaties. Sholawat Nabi Lengkap Offline Heeft Momenteel 10 Beoordelingen, Gemiddelde Rating 3.8 Sterren

Koleksi Selawat Nabi Mengandungi Lantunan Koleksi selawat yang menyusuk Hati dan juga kelebihan selawat yang yang harus kita amalkan.

SHALAWAT NABI MUHAMMAD Shalallahu Alaihi Wassalam PILIHAN OFFLINE LENGKAP dengan Kualitas dan Suara Audio Terbaik yang dibawakan oleh Para Ustadz dan Habib Syaikh.

Nabi merupakan sebentuk pujian kita sebagai umat Muslim kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW. Bahkan menjawab atau mengucapkan Sholawat ketika nama Rasul disebut merupakan sebuah kewajiban. Kumpulan Sholawat Nabi MP3 offline lengkap ini diharapkan memudahkan kita untuk menghafal bacaan doa Sholawat dan akan semakin mencintai Rasulullah SAW.

Silahkan download kumpulan lagu Sholawat Nabi MP3 offline lengkap ini yang akan senantiasa kami update dengan koleksi terbaru. Untuk menjalankan dan mendengarkan Sholawat Nabi MP3 di aplikasi ini tidak memerlukan koneksi internet.

Features aplikasi Sholawat Nabi MP3 offline ini:
- tidak perlu koneksi internet
- Play shuffle ( terus menerus )
- Play di background ( dengan menekan tombol "Home" di perangkat anda.

Silahkan download aplikasi kumpulan lagu Sholawat Nabi MP3 Offline lengkap ini. Gratis

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”[1].

Referensi :
[1] HR an-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi, juga oleh Ibnu hajar dalam “Fathul Baari” (11/167) dan al-Albani dalam “Shahihul adabil mufrad” (no. 643).

Read more